Dalam dunia digital marketing, beli domain website murah merupakan hal yang wajib dilakukan untuk membantu calon pembeli menemukan perusahaan Anda di Internet. Namun, itu saja tidak cukup. Anda juga harus memasang iklan dengan bantuan Google Ads atau Facebook Ads.
Google Ads dan Facebook Ads merupakan dua platform yang sangat familiar dalam dunia digital marketing. Hampir seluruh perusahaan berskala besar menggunakan kedua platform ini dalam kegiatan digital marketing mereka.
Mungkin saat ini Anda sedang berminat menggunakan salah satu platform ini untuk keperluan marketing. Namun tidak tahu mana yang lebih baik untuk perusahaan Anda. Agar tidak salah pilih, simak ulasan berikut.
Sekilas Mengenai Google Ads dan Facebook Ads
Google Ads merupakan platform besutan Google yang berfungsi untuk membantu berbagai kegiatan digital marketing termasuk periklanan. Banyak orang yang menggunakan platform ini untuk memasang iklan di Google.
Pada awalnya, iklan Google Ads hanya ditampilkan di mesin pencari Google saja. Namun, saat ini iklan Google Ads ini sudah merambah ke website lain karena kini Google Ads telah menjadi partner berbagai website.
Baca juga: Simply Debrid: Cara Download (PPT) di SlideShare Tanpa Login
Sedangkan Facebook Ads adalah sebuah platform yang dimiliki oleh facebook, dan berfungsi untuk memasang iklan. Saat ini facebook Ads telah terhubung dengan berbagai jaringan resmi, seperti Instagram. Sehingga jangkauan iklannya tidak akan kalah luas dengan Google.
5 Perbedaan Google Ads dan Facebook Ads
Untuk dapat melihat mana yang lebih baik antara Google Ads dan Facebook Ads, bisa dilihat dari perbedaan performa dari keduanya. Karena, meskipun keduanya merupakan platform iklan, keduanya memiliki performa yang berbeda. Berikut kami jelaskan satu per satu.
1. Target Marketing
Ketika akan memasang iklan di Google Ads, platform ini mampu memberikan pilihan target pemasaran atau audience yang cukup beragam. Mulai dari Detailed Demographic, In-Market, Affinity Audience, hingga custom audience yang komprehensif.
Jika memasang iklan di Facebook Ads, Anda juga akan mendapatkan opsi custom audience. Namun, opsi custom audience ini tidak dapat dilakukan dengan komplek karena ada keterbatasan dalam sistem analytics mereka.
2. Kemunculan Iklan
Google Ads menggunakan sistem intent-based dalam menampilkan iklan kepada audience. Artinya iklan baru akan muncul kepada audience yang mencari kata kunci yang berkaitan dengan iklan tersebut.
Sedangkan facebook Ads menggunakan sistem interest-based dalam menampilkan iklannya kepada audience. Artinya, iklan akan muncul pada semua pengguna yang memiliki ketertarikan terhadap topik yang ditargetkan oleh pemasang iklan.
Baca juga: Cara Menaikan Kecepatan IndiHome Tanpa Merubah Paket
Pada saat iklan website Anda muncul, pastinya audience akan membaca domain dari website Anda. Agar audience lebih mudah untuk mengingat identitas dari perusahaan atau website yang Anda iklankan, sebaiknya Anda beli domain untuk lebih memudahkan audience mengingat dan menemukan kembali website Anda.
3. Sistem Tracking dan Atribusi
Google memiliki platform manajemen tag sendiri, yaitu Google Tag Manager. Sehingga pastinya akan memiliki sistem tracking yang baik. Google Ads juga memiliki sistem tracking dan atribusi yang cukup lengkap.
Jika Anda akan menjalankan beberapa iklan dalam waktu yang sama, lalu ingin tahu bagaimana kinerja dari masing-masing iklan tersebut. Maka Anda dapat melihatnya dari berbagai jumlah konversi yang masuk sebab Google Ads menyediakan bermacam-macam atribusi konversi.
Terdapat enam pilihan opsi konversi yang bisa Anda lihat, yaitu first click, last click, linear, position-based, time decay, dan data driven. Anda bisa memilih salah satu atau melihat semua opsi tersebut.
Sedangkan dalam Facebook Ads, Anda hanya akan menemukan satu sistem atribusi saja yaitu last click. Ini berarti, meskipun klien melakukan beberapa kali interaksi dengan iklan tersebut, yang akan dikonversikan adalah yang terakhir.
Facebook Ads juga memiliki sistem tracking yang cukup sulit, karena hanya mengandalkan pixel saja. Meskipun demikian, Facebook Pixel sudah dilengkapi dengan interface yang lumayan baik, sehingga konversinya bisa langsung dilakukan tanpa harus melakukan coding secara manual.
4. Jaringan Penayangan
Jaringan penayang yang dimiliki oleh Google Ads cukup luas. Dimulai dari layanan miliknya sendiri seperti YouTube, Gmail, Maps, hingga website dan beberapa aplikasi lainnya yang berhubungan dengan Google.
Jaringan yang luas memang bagus, karena iklan Anda dapat menjangkau jaringan yang lebih luas. Namun, tetap perlu diperhatikan untuk membuat target marketing yang tepat agar iklan Anda tidak meluber kemana-mana.
Baca juga: Cara Menggabungkan File PDF Secara Online Menjadi Satu
Sedangkan jika dalam Facebook Ads, penayangan iklan masih didominasi oleh ekosistemnya sendiri. Iklan akan tampil dalam aplikasi Facebook dan Instagram dengan format yang cukup beragam.
Dengan jaringan yang tidak terlalu luas ini Anda akan lebih bisa mengontrol dimana saja iklan akan tayang tanpa harus melakukan peraturan target marketing yang rumit. Cukup menentukan beberapa kriteria target saja.
5. Sistem Laporan
Memilih Google Ads ataupun Facebook Ads, tidak menjadi masalah karena keduanya sudah memiliki sistem laporan yang baik. Anda akan mendapatkan laporan berupa informasi jumlah jangkauan, impresi, jumlah klik, biaya, dan informasi lainnya.
Dalam Google Ads, fleksibilitas laporan jauh lebih tinggi. Hal ini didukung oleh kemampuan sistem tracking dan sistem atribusi dari Google yang sangat baik. Apalagi, jika mengingat bahwa Google telah memiliki fitur auto tagging yang bisa diintegrasikan dengan Google Data Studio untuk kebutuhan visualisasi.
Anda juga tidak harus memasang UTM tracking pada Google Ads untuk mengetahui laporan pengunjung iklan. Karena laporan pengunjung dari iklan yang Anda pasang bisa langsung terlihat dengan jelas di Google Analytics.
Berbeda halnya dalam Facebook Ads, wajib hukumnya untuk memasang UTM Tracking. Tools ini berfungsi agar Anda dapat mengetahui sejauh mana performa iklan yang Anda pasang dengan menggunakan Facebook Ads.
Jika dalam waktu yang sama Anda memasang beberapa iklan sekaligus, Anda juga dapat melihat iklan mana yang bekerja lebih baik. Apalagi jika bukan hanya satu kanal marketing yang digunakan. Sebagai catatan, Facebook Analytics sendiri tidak mampu memberikan informasi iklan mana yang lebih berpengaruh tanpa bantuan UTM.
Pilih Sesuai Target Pemasaran
Setelah mengetahui beberapa perbedaan yang dimiliki oleh Google Ads dan Facebook Ads mulai dari target marketing hingga sistem laporan penayangan iklannya, Anda bisa menentukan sendiri mana yang lebih baik untuk membantu kinerja digital marketing Anda.
Pada dasarnya kedua Adwords tersebut memiliki performa yang baik dalam penayangan iklan. Hanya saja perlu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Anda bisa memilihnya dengan menentukan sejauh mana iklan ingin ditayangkan, siapa target marketing Anda, dan menentukan beberapa kategori lainnya.
Baca juga: Cara Mudah Download File di Academia Edu Tanpa Login via Android
Setelah mendapatkan kategori target marketing yang pasti, Anda pasti akan menemukan Adwords mana yang lebih cocok dipilih untuk mengiklankan perusahaan Anda karena pada dasarnya kedua platform tersebut sama-sama memiliki kinerja yang baik.
Selain itu, jangan lupa untuk beli domain agar website yang Anda iklankan lebih mudah dikenali oleh audience dan hasil iklan pun menjadi lebih optimal.